Showing posts with label sistem innformasi. Show all posts
Showing posts with label sistem innformasi. Show all posts

Wednesday 20 August 2014

SISTEM TERDISTRIBUSI


Sistem Terdistribusi
Sistem terdidtribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi
secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan layanan dari dan
kepada pengguna yang terkait didalamnya. Infrastruktur utama sistem terdistribusi adalah jaringan, hardware software dan pengguna yang terkait di dalamnya. 1 Dalam sistem terdistribusi terdapat pembagian pekerjaan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain Sarana komunikasi antar elemen dijembatani dengan jaringan. Tata cara komunikasi antar elemen diatur dengan sebuah perjanjian sehingga terjadi komunikasi yang dapat dipahami antara masing masing elemen yang terlibat.
Sistem terdisitribusi melakukan pembagian pekerjaan antar elemen sehingga terjadi sebuah
kinerja optimum dari sebuah sistem. Bagian terluar dari sistem ini yang berhubungan dengan
pengguna akan disebut sebagai aplikasi client. aplikasi client merupakan front end yang
berhubungan dengan pengguna sistem. Sedangkan dibelakangnya terdapat beberapa lapisan logik
seperti presentation server, bussiness object server dan database server. Lapisan sistem yang berada di belakang front end tersembunyi dari pengguna, penyembunyiap (transparency) merupakan salah satu isyu penting dalam sebuah sistem terdistribusi. Gambaran arsitektur three tier yang dari aplikasi dengan front end yang diletakkan pada sebuah alat bergerak (mobile device) adalah sebagai berikut.
Sistem terdisitribusi dengan pemisahan aplikasi client yang berada di mesin (device) yang
terpisah dari lapisan yang lain memungkinkan dibuat aplikasi yang terkonsentrasi memenuhi
kebutuhan pemakai. Dengan demikian aplikasi tersebut dapat dibuat menjadi aplikasi yang kecil,
kompak dengan tingkat portabilitas tinggi. Teknologi yang tersedia saat ini memungkinkan
penggagas sistem untuk meletakkan aplikasi client ini pada alat alat mobile yang memiliki
processor.2 Alat alat tersebut antara lain Handpone dan PDA yang saat ini banyak beredar di
kalangan masyarakat.
1. Jaringan komputer : komuter otonom yang secara eksplisit terlihat (secara eksplisit teramati)
2. Sistem terdistribusi: keberadaan beberapa komputer otonom bersifat transparan
3. Secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer
4. Beberapa layanan pada jaringan komputer (seperti, name service) juga merupakan sistem terdistribusi
5. Sistem terdistribusi lebih banyak masalah yang dihadapi
1. Jaringan komputer: komputer otonom yang secara eksplisit terlihat
2. Sistem terdistribusi: Komputer otonom transparan, memiliki lebih banyak masalah.
Alasan untuk sistem terdistribusi:
1.   Distribusi fungsi : komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda
a). client/server
b). Host/terminal
c). Data gathering / data processing
2.   Distribusi beban/keseimbangan : pemberian tugas ke prosesor secukupnya sehingga unjuk kerja seluruh sistem teroptimasi.
3.   Sifat terdistribusi mencegah terjadinya application domain, e.g.
a). cash register dan sistem persediaan untuk supermarket,
b). Komputer pendukung collaborative work
4.   Replikasi kekuatan pemrosesan: independent processors bekerja untuk pekerjaan yang sama
- Sistem terdistribusi terdiri dari kumpulan mikrokomputer yang memiliki kekuatan pemrosesan yang tidak dapat dicapai oleh superkomputer
5.   10000 CPU, masing-masing berjalan pada 50 MIPS, mencapai 500000 MIPS,
- Maka satu perintah dijalankan dalam waktu 0.002 nsec
6.   Pemisahan fisik : sistem yang menggantungkan pada fakta bahwa komputer secara fisik terpisah (e.g., untuk mencapai kehandalan).
7.   Ekonomis : kumpulan mikroprosesor menawarkan harga/unjuk kerja yang lebih baik dari pada mainframe
Alasan:
1.Distribusi Fungsi:  (Client/server; Data colecting/data processing
2. Distribusi beban: Pembagian beban prosesing ke beberapa prosesor
3. Replikasi Kekuatan: Kumpulan PC memiliki kekuatan yang lebih besar dari super komputer.
4. Pemisahan Fisik: untuk kehandalan atau redundancy sistem
5. Ekonomis: kumpulan mikroprosesor memberikan harga/unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan mainframe.
Karakteristik Sistem Terdistribusi
1. Sistem terdistribusi adalah sistem concurrent (serentak)
a. Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonom adalah “proses”)
b. Komponen menjalankan tugas bersamaan
Contoh : A dan B adalah concurrent jika A dapat terjadi sebelum B, dan B dapat terjadi sebelum A
c. Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing
1). Sharing resources
2). Masalah umum dalam sistem concurrent
a). Deadlock
b). Lifeclock
c). Komunikasi yang tidak handal
2. Keterbatasan dalam global clock
a. Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing
b. Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing)
3. Independent failure
a. Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui
b. Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegalalan sistem keseluruhan
Contoh Sistem Terdistribusi
1. Internet: Jaringan komputer dan aplikasi yang heterogen Mengimple mentasikan protokol Internet.
2. Sistem Multimedia Terdistribusi: Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
a. Karakteristik
- Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time    (Video, audio, text, M u lticast)
Contoh: Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing,  Video and audio on demand
3. Sistem Intranet:
a.  Jaringan yang teradministrasi secara lokal,
b.  Biasanya proprietary,
c.  Terhubung ke internet (melalui firewall),
d.  Menyediakan layanan internal dan eksternal
4. Mobile dan Sistem Komputasi Ubiquitous
a.  Sistem telepon Cellular (e.g., GSM)
b.  Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak
c.  Komputer laptop, ubiquitous computing
d.  Handheld devices, PDA, etc
5. Contoh lainnya:
a. Sistem telepon (ISDN, PSTN)
b. Manajemen jaringan: Administrasi sesumber jaringan
c. Network File System (NFS): Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan
d. WWW:
1) Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
2)  Shared resources (melalui URL).
Salah satu Contoh Device sistem terdistribusi adalah Handphone dan PDA memungkinkan untuk ditumpangi aplikasi client karena kemampuannya untuk berkomunikasi dengan jaringan. Kemampuan komunikasi ini diimplementasikan oleh alat alat tersbut secara fisik dengan mengimplementasikan wifi atau bluetooth. Implementasi pada level fisik pada referensi OSI seven Layer ini memungkian pada level diatasnya diimplementasikan TCP untuk komunikasi dengan alat (device) lain. Berbekal teknologi ini kemungkinan untuk menciptakan mobile client terbuka lebar.
Handphone dan PDA merupakan device dengan karakteristik mesin yang mirip dengan
komputer kalau tidak disebut sebagai komputer yang mobile. KOmponen yang terdapat didalamnya sama dengan komputer, hanya saja untuk alasan konsumsi daya, ukuran dan fungsinya maka semua komponennya memilki ukuran yang lebih kecil. Sistem operasi juga di pasang pada setiap PDA atau handphone. Sistem operasi sebagai device manager dan sarana berinteraksi dengan pengguna biasa maupun pengguna programmer3. Fungsi yang sama juga menjadi pekerjaan dari sistem operasi di handphone/PDA.
Adapun sistem operasi yang beredar dan diimplementasikan pada handphone/PDA saat ini
antara lain4:
-Micrososft
-PalmSource
-Psion
-RIM
-Symbian
Sistem operasi yang terpasang di handphone/PDA saat ini dapat digunakan untuk
mengeksekusi aplikasi (program) seperti layaknya komputer PC. Pada beberapa alat yang berlabel
MIDP enabled mendukung eksekusi bytecode dari aplikasi yang dibangun menggunakan java
dengan teknologi J2ME. Tantangan yang muncul bagi analis dan pemrogram adalah bagaimana
merancang dan mengimplementasikan rancangan sistem seefektif mungkin sehingga didapatkan
implementasi program sekecil mungkin agar dapat disimpan dan dieksekusi pada alat alat mobile
yang memiliki media penyimpan yang kecil dan memori tersisa hanya dalam hitungan beberapa
kilobyte.

Sunday 10 August 2014

pengertian sistem informasi manajemen


Informasi adalah sesuatu yang teramat penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini. Informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisa perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Itulah sebabnya muncul apa yang dikenal dengan Sistim Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.

Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.
Sebagai dasar pengetahuan, Informasi adalah kumpulan dari data-data yang diolah sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat. Sedang data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang dari padanya dapat menghasilkan kesimpulan. Kedepannya informasi -informasi yang terkumpul dapat diolah menjadi sebuah pengetahuan baru.

DATA >> INFORMASI >> PENGETAHUAN
Sistim Informasi Manajemen kini tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat dibutuhkan di berbagai bidang.

Ada banyak teknologi yang mendukung SIM baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan pada Sistiem Informasi Manajemen adalah aplikasi databese. sistem ini harus mampu mengolah data yang dikumpulkan pada database menjadi sebuah produk informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sistim ini juga harus bisa membagi informasi yang diproduksinya menjadi beberapa tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Pada sebuah Instansi, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial, yang pada intinya berkisar pada penentuan: tujuan dan sasaran, perumusan strategi, perencanaan, penentuan program kerja, pengorganisasian, penggerakan sumber daya manusia, pemantauan kegiatan operasional, pengawasan, penilaian, serta penciptaan dan penggunaan sistem umpan balik. Masing-masing tahap dalam proses tersebut pasti memerlukan berbagai jenis informasi dalam pelaksanaannya.

Penentuan Tujuan dan Sasaran
Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk dan dikelola untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam rangka penentuan juga pencapaian tujuan tersebut maka dibutuhkan informasi-informasi yang dapat memberikan gambaran kasar atau global tentang kecenderungan-kecenderungan yang mungkin terjadi, baik secara internal organisasi itu sendiri maupun pada lingkungan di mana organisasi bergerak. Informasi-informasi yang dibutuhkan tersebut secara eksternal dapat mencakup bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya, serta arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara internal informasi yang diperlukan adalah tentang produk yang akan dihasilkan dikaitkan dengan kemampuan organisasi dalam penyediaan dan penguasaan berbagai sarana, prasarana, dana dan sumber daya manusia.

Perumusan Strategi
Keseluruhan upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi memerlukan strategi yang mantap dan jelas. Salah sat instrumen ilmiah yanng umum digunakan dalam penentuan strategi organisasi ialah analisis SWOT, yaitu Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Agar analisis SWOT benar-benar ampuh sebagai instrumen pembantu dalam penentuan dan pelaksanaan strategi organisasi, diperlukan informasi menngenai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin dihadapi oleh organisasi tersebut.

Perencanaan
Strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran melalui penelenggaraan fungsi perencanaan. Karena perencanaan merupakan salah satu hal yang penting dalam organisasi, perlu diketahui secepat mungkin berbagai resiko dan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan pelaksanaan tujuan dan strategi organisasi. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan adalah 5 W 1 H, yaitu what(apa), when(kapan), where(di mana), who(siapa), why(mengapa), dan how(bagaimana).

Penyusunan Program Kerja
Penyusunan program kerja merupakan rincian sistematis dari rencana kerja jangka waktu menengah. Keenam pertanyaan di atas harus terjawab dalam penyusunan program kerja dimana ia harus bersifat kuantitatif, menyatakan secara jela dan konkrit hasil yang diharapkan, standar kinerja jelas, mutu hasil pekerjaan ditetapkan secara pasti, dan program kerja disusun sedemikian rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan operasional.

Pengorganisasian
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terikat secara formal dan hierarkis serta bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi dapat menjadi wadah dimana sekelompok orang bergabung dan menempati wilayah-wilayah tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Organisasi dapat pula menjadi tempat berinteraksi antar anggota organisasi tersebut maupun dengan anggota organisasi lainnya.

Tolok ukur keberhasilan suatu organisasi tidak dilihat secara inkremental dari apa yang dicapai oleh masing-masing satuan kerja melainkan dari sudut pandang yang bersifat holistik dalam arti keberhasilan organisasi secara keseluruhan.Penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab fungsional satuan kerja tertentu memerlukan interaksi, interdependensi dan interrelasi dengan semua satuan kerja lainnya. Dan tentunya proses seperti ini memerlukan suatu sistem informasi yang baik.

Penggerakan SDM
Penggerakan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang teramat penting dalam manajemen sekaligus paling sulit.Penggerakan SDM yang tepat dan efektif memerlukan informasi yang handal. Misalnya, informasi tentang klasifikasi jabatan, informasi tentang uraian dan analisis pekerjaan,informasi tentang standar mutu yang diterapkan dalam manajemen, dan berbagai informasi lainnya yang memungkinkan satuan kerja yang mengelola SDM dalam organisasi menyelenggarakan berbagai fungsinya dengan baik.

Penyelenggaraan Kegiatan Operasional
Penyelenggaraan kegiatan operasional merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses manajerial dan bahkan merupakan tes apakah sebuah organisasi berjalan di atas “rel” yang benar atau tidak. Hal ini dikarenakan manajemen bersifat situasional dimana penerapan prinsip-prinsip manajemen harus diterapkan secara universal dengan memperhitungkan faktor situasi, kondisi, ruang dan waktu.Manajemen juga berorientasi pada hasil optimal dari segi produk, efisiensi dan efektivitas kerja.Sehingga penyelenggaraan kegiatan operasional yang baik dan tepat hanya akan terwujud bila didukung dengan berbagai informasi yang tepat pula.

Pengawasan
Pengawasandiperlukan atas pertimbangan bahwa penyelenggaraan seluruh kegiatan operasional memungkinkan terjadi kesalahan yang berarti dapat berakibat pada tidak terwujudnya tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang diharapkan. Oleh karena itu, kegiatan pengawasan jelas memerlukan sekaligus menghasilkan informasi tentang penyelenggaraan berbagai kegiatan operasionalyang sedang terjadi.

Penilaian
Seperti halnya dalam pengawasan, informasi dalam proses penilaian juga sangat dibutuhkan. Informasi ini dapat diperoleh melalau berbagai wawancara, penyebaran kuesioner kepada pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui pengetahuan mendalam tentang seluruh proses manajerial, dan teknik-teknik lainnya yang dipandang perlu dan tepat digunakan.

Sistem Umpan Balik
Semua informasi yang diperoleh—terutama dari hasil penilaian—diumpanbalikkan kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan manajerial organisasi, termasuk kepada para pemodal, pemilik saham, manajemen puncak, para pimpinan satuan usaha, dan lainnya. Hal ini penting dilakukan supaya manajerial organisasi yang bersangkutan tetap menghasilkan efektivitas, efisiensi serta produktivitas yang tinggi sehingga tujuan awal organisasi dapat terwujud secara maksimal.

Penjelasan di atas membuktikan bahwa informasi sangat dibutuhkan dalam pengembangan suatu organisasi. Untuk membangun informasi yang handal dibutuhkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang mampu menampung dan mengolah data serta menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat. Tanpa dukungan SIM yang tangguh, maka akan sulit organisasi yang baik akan terwujud, karena SIM menolong lembaga-lembaga bidang apapun dalam mengintegrasikan data, mempercepat dan mensistematisasikan pengolahan data, meningkatkan kualitas informasi, mendorong terciptanya layanan-layanan baru, meningkatkan kontrol, meng-otomatisasi-kan sebagian pekerjaan rutin, menyederhanakan alur registrasi atau proses keuangan, dan lain sebagainya.

Sunday 8 June 2014

Komponen Komponen Pada Sistem INFORMASI

                                    SISTEM INFORMASI
A. KOMPONEN SISTEM INFORMASISistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Komponen inputInput mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.2. Komponen outputHasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 3. Komponen modelKomponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 4. Komponen hardwareHardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. 5. Komponen teknologiTeknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.  6. Komponen softwareSoftware berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. 7. Komponen basis dataBasis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). 8. Komponen kontrolBanyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjurterjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.